Abraham Garuda Laksono, “From Zero to Hero”

Perkasanusantaranewa.com – Tangerang – Abraham Garuda Laksono, yang akrab dipanggil Abe, adalah sosok milenial yang berani keluar dari zona nyaman.

Dengan keberanian yang luar biasa, Abe memilih politik sebagai karir, meskipun tanpa pengalaman sebelumnya.

Di tengah pandangan generasi sebayanya yang menganggap politik sebagai sesuatu yang “tidak perlu” dan biasanya didominasi oleh kaum yang lebih tua, Abe tampil beda.

Pada Pemilu 2024, pemuda kelahiran 2001 ini memantapkan diri untuk ikut kontestasi politik.

Dengan strategi kampanye dialogis langsung dengan rakyat, dan hanya menghabiskan sekitar Rp. 300 juta untuk bahan kampanye seperti stiker, merchandise, spanduk, dan baliho, serta biaya makan saksi di TPS, Abe berhasil meraih kemenangan.

Di usia 23 tahun, politisi milenial dari PDI Perjuangan ini terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Banten dari Dapil Banten 6.

Kisah Abe adalah bukti bahwa meskipun tanpa pengalaman dan modal besar, kesuksesan dapat diraih dengan strategi yang tepat dan semangat juang tinggi.

Dari titik nol, Abe membuktikan bahwa menjadi seorang “hero” adalah mungkin. Abe adalah contoh nyata “from zero to hero”.

Setidaknya demikian sedikit gambaran seorang anak muda bernama ABRAHAM GARUDA LAKSONO yang menulis buku:
“Jalan Terjal Milenial Menuju Parlemen”, Dari Inspirasi menjadi Aksi. Di mana buku Abe tersebut dibubuhi kata pengantar oleh Bonnie Triyana, merupakan Kepala Badan Sejarah Indonesia DPP PDI Perjuangan.

Teknologi informasi membawa orang ke dalam satu kebudayaan layar (screen culture) di mana mereka bisa mengetahui banyak hal dari gawai di genggamannya.

Media sosial menjadikan politik sebagai perbincangan umum yang kadang-kadang digerakkan oleh trending topics.

Satu isu bisa datang dan pergi seketika, menjebak orang pada diskusi pendek yang tak pernah tuntas. Sedangkan akar masalah tetap ada pada tataran praktis, pada masyarakat bawah yang bergelut dengan problematika kesehariannya.

Dalam Pengantarnya Bonnie Triyana menegaskan, inilah tantangan bagi politisi muda seperti Abraham dan generasinya. Apakah hanya ingin menjadi politisi tiktok atau politisi tulen yang rajin turun ke bawah membangun ikatan solidaritas dengan masa rakyatnya?

Bonnie Triyana melanjutkan, apalagi pada negeri yang besar ini membutuhkan petarung-petarung handal yang bisa membawa Indonesia mencapai cita-cita kemerdekaan.

Buku ini adalah percikan rekaman pengalaman dan catatan media atas kiprah Abraham menapaki jalan menuju parlemen di Provinsi Banten, sebuah provinsi yang sampai hari ini sarat akan cerita tentang kemiskinan dan ketertinggalan.

Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Multatuli dalam roman Max Havelaar yang ditulisnya tiga abad lalu.

Kepada Abraham Bonnie berpesan, untuk mengisyafi sejarah dan mengemban tugas sejarahnya melunasi janji kemerdekaan.

Ditulis oleh: Eddy Yusuf

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours